Kamis, 17 Desember 2015

THE API INTRODUCTORY LEVEL TANK TRAINING COURSE



Introduction Course for the Storage Tank Beginner
THE API INTRODUCTORY LEVEL TANK TRAINING COURSE


Tangki timbun (Storage Tank) dirancang untuk beroperasi dengan kemampuan terhadap tekanan tertentu, sistem insulasi tertentu, dan menampung fluida/gas serta distribusi tertentu. Tanki penyimpanan atau storage tank menjadi bagian yang penting dalam suatu proses industri karena tanki penyimpanan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku dari kontaminan ( kontaminan tersebut dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku ).
Storage tank di desain dalam berbagai macam ukuran kapasitas serta desain konstruksi yang masing masing dibedakan menurut penggunaanya. Dalam industri perminyakan dengan berbagai macam jenis fluida yang ditampung, seperti minyak yang mudah menguap (volatility), yang bertekanan dan mudah terbakar, maka tanki harus dibangun dengan memperhatikan beberapa persyaratan. Namun tak jarang tangki timbun beroperasi diluar batasan-batasan ini yang mengakibatkan risiko kecelakaan. Sering kali penyebab kecelakaan serius tersebut adalah kebocoran cairan, gas, dan limbah beracun. Tangki yang berisi zat tidak berbahaya sekalipun memiliki potensi bahaya. Kebakaran dan ledakan mengakibatkan kecelakaan yang serius dan merusak instalasi serta menyebabkan kehilangan bahan bakar dalam jumlah yang sangat besar. Akibat kejadian tersebut menyebabkan kerusakan yang serius pada banyak bangunan di area sekitar
Oleh karena itu, sebagai dasar upaya pengendalian risiko terhadap bahaya kebakaran dan ledakan pada storage tank, diperlukan penilaian terhadap potensi bahaya kebakaran dan ledakan. Berdasarkan Pedoman Dow’s Fire and Explosion Index, langkah – langkah penilaian potensi bahaya kebakaran dan ledakan dimulai dari memilih unit proses, menentukan material factor (MF), menentukan process unit hazard factor dengan menghitung general process hazard factor.
Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang luas dan detail, agar kondisi Tangki Penimbun dapat berfungsi secara efektif dan terjaga keselamatannya.
Beberapa Code dan Standard mengenai Tangki Penimbun, yang akan dipelajari dalam pelatihan ini adalah :
  • API 620 : Standard design & construction tanki timbun yang dibangun diatas permukaan tanah, yang dibuat dari baja yang dilas dan beroperasi pada tekanan rendah.
  • API 650 : Standard material, design, fabrication & testing tanki timbun silindris vertical yang dibangun diatas permukaan tanah untuk minyak bumi dan produk BBM, yang beroperasi pada tekanan internal tidak lebih daripada berat tutup
  • API 651 : Standard perlindungan cathodic tanki timbun yang dibangun diatas permukaan tanah.
  • API 653 : Standard perbaikan, perubahan dan rekonstruksi tanki timbun.
  • API 575 : Standard inspeksi tanki timbun bertekanan rendah.

Objectives
1.      Peserta memahami mengenai Jenis-Jenis Tanki Timbun
2.      Peserta memahami mengenai Kelengkapan Tanki ( Accesoris Tank )
3.      Peserta memahami mengenai Jenis-Jenis Fondasi Tanki
4.      Peserta memahami mengenai Faktor-Faktor Penentu Disain Pondasi Dan Klasifikasi Jenis-Jenis Tanah.
5.      Peserta memahami mengenai Prosedur Konstruksi Fondasi Tanki.
6.      Peserta memahami mengenai Pemeliharaan : Rutin, Cat Dan Coating, Tank Cleaning

Materi :
1.       Atmospheric Tanks
2.       Tank Site, Foundation Design and Construction
3.       Preventing Bottom Leaks, Tank Settlement
4.       Materials - Carbon Steel, Aluminum, Stainless
5.       Design, Sample Problems, Heated Tanks
6.       External/Internal Pressure, Seismic, Other Loads
7.       Nozzles and Roof Types
8.       Fabrication (Shop Work)
9.       Erection, Welding Requirements
10.    Testing and Tolerances
11.    Inspection, Radiography, Ultrasonic
12.    Welding Requirements
13.    Marking, API Monogram
14.    Documentation, Special Service Standards
15.    Existing Tank Evaluation, Inspection, Repair, Alteration and Reconstruction
16.    Failures Leading to these Requirements
17.    Organizations that May Use the Standard
18.    Definitions of Authorized Inspector, Storage Tank Engineer
19.    Evaluation to Determine Suitability for Continued Use
20.    How to Evaluate and Keep Bottoms Leak Free
21.    Brittle Fracture Considerations
22.    Inspection and Required Frequency
23.    Repair and Alteration Requirements
24.    Internal Inspection Timing Optimization
25.    Low Pressure Storage Tanks
26.    Refrigerated and Cryogenic (Such as LNG) Tanks


Jumat, 11 Desember 2015

Loading Master

Loading Master

ABSTRACK
Penanganan bongkar muat harus dilakukan dengan cermat, teliti, peduli dan hati – hati dengan maksud untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap pesawat dan muatan itu sendiri. Penanganan muatan peralatan dan barang harus diperhatikan. Seperti barang – barang berat, penanganannya tidak boleh langsung bersentuhan dengan lantai compartment dan diperlukan alas atau papan pendukung untuk melindungi lantai compartment. Petugas tersebut mempersiapkan Loading/Unloading dengan cara mempersiapkan document atau data-data untuk semua barang yang masuk ke compartment pesawat dan menghitung berat agar sesuai dengan kapasitas. Load master merupakan petugas yang bertanggung jawab melaksanakan loading dan unloading pada compartment pesawat baik berupa bagasi, kargo maupun pos sesuai dengan berat yang tertulis di dalam Loading Instruction yang dibuat oleh load control.

OUTLINE
1. Safety Cargo Handling, meliputi :
                    Break Bulk Cargo
                    Liquid Bulk Cargo
                    Solid Bulk Cargo
                    Containerization
                    Liquid Gas(hanya bila diperlukan)
                    Muatan-muatan spesial (berbahaya)
                    Pree Loading/ Discahrging Vessel Survey/ Inspection
                    Ship/ Shore Safety Check List sesuai muatannya
                    Cargo Information
                    Cargo Stowage Plan
                    Cargo Distibution and separation
                    Peralatan Bongkar muat
                    Stowage and Trimming
                    Dasar-dasar stabilitas kapal.
2. Dasar-dasar keselamatan sesuai ISM Code
3. Pengetahuan dasar kapal beserta jenis-jenisnya
4. Ship/ Shore Interface
5. Komunikasi
6. Dokumen muatan dan kapal termasuk protes, dlsb.
7. Perhitungan muatan (Ullage survey, draft survey, tally)
8. Keselamatan dermaga, dasar-dasar olah gerak kapal, aturan pemanduan.
9. Pencegahan pencemaran.

PARTICIPANT
Seluruh personil yang bertugas menjalankan fungsi sebagai Loading Master

Business Protocol, Etiquette, And Professional Master Of Ceremony



Business Protocol, Etiquette, And Professional Master Of Ceremony

ABSTRACK
Citra perusahaan disertai dengan penampilan dan kualitas perusahaan menjadi syarat mutlak yang diperlukan untuk dapat bertahan menghadapi persaingan ketat di era globalisasi. Sebagai bagian penting dari sebuah perusahaan, Public Relations atau Protokoler dituntut untuk mampu menjalankan tugas sebagai protocol, evisitor handling, berbicara di depan publik dengan penampilan yang prima, dan mencerminkan kualitas profesional sesuai tuntutan perusahaan. Protokoler (hubungan masyarakat) telah menjadi bahan yang tidak terpisahkan dari aspek komunikasi lainnya seperti pemasaran, promosi, iklan dan penjualan. Protokoler atau Public Relations merupakan fenomena dan sekaligus kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi dalam dunia usaha maupun organisasi lainnya. Kegiatan protokoler yang meliputi berbagai fungsi, konsep, dan teknik-teknik pelaksanaannya telah berkembang menjadi ‘suatu lembaga’ yang dianggap harus ada untuk mendampingi organisasi, apapun bentuk organisasi tersebut. Gagalnya suatu kegiatan protokoler akan berdampak negatif pada citra perusahaan yang berarti gagalnya PR perusahaan.
Menghadapi hal tersebut, sudah seharusnya perusahaan mempersiapkan SDM yang profesional, kompeten, dan siap bersaing baik di lingkungan internal maupun eksternal, serta nasional maupun internasional. Salah satunya adalah up-grade kemampuan/skill SDM melalui program pelatihan. Pelatihan ini didesain secara khusus supaya setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat memahami bagaimana menjadi protokoler handal dan kemampuan berkomunikasi di depan publik.

OBJECTIVES
1.                   Memahami Undang-Undang Keprotokolan Terbaru
2.                   Mampu menjadi Protokoler profesional, dengan pandai mengelola dan mengatur Tata Tempat, Tata Penghormatan, Tata Upacara, dan mengelola tamu pejabat, tamu asing baik acara forum nasional maupun Internasional, memahami etika pergaulan dan budaya Nasional & Internasional sekaligus memiliki kepribadian menarik dan menyakinkan dalam berbagai acara, baik acara resmi maupun acara tidak resmi.
3.                   Mampu menguasai teknik berbicara dengan menerapkan bahasa yang baik dan benar serta sikap tubuh yang meyakinkan.
4.                   Mampu merencanakan, menyusun konsep acara, dan dapat secara langsung mempraktekkannya dengan baik.
5.                   Mampu menjadi protokoler yang berhubungan dengan MC, bisa mempersiapkan secara keseluruhan acara atau event yang diselenggarakan mitra/perusahaan/lembaga (MOU, Seminar, Forum Formal), mencakup jadwal acara, layout ruangan dan teknis lainnya.

OUTLINE
1.            Corporate Image Identity
                    Membentuk Opini Publik
                    Membentuk Citra Perusahaan/ Lembaga / Institusi
                    Sifat Dari Opini Public
2.            Pengertian Protokoler dan Teknik menyusun acara, dalam hubunganya dengan kegiatan PR
                    UU Keprotokolan dan perkembangannya
                    Ruang Lingkup Tugas Kegiatan Protokol.
                    Pemahaman Tentang Tatatertib Dan Etiket Ke-Protokoler-An
                    Tata Krama Pergaulan Bisnis, Dasar Pelaksanaan Protokol

3.            Business Etiquette & Visitor Handling
                    Excellent Performance
                    Difference Cultural Value
                    Professional Business Etiquette
                    Business Appearance
                    Proffesional Dresscode
                    Table Manner
4.            Persiapan menjadi MC yang handal dan professional
                    Memahami tugas dan tanggung jawab MC dan Protokoler
                    Memahami Jenis Event Dan Audience
                    Mempelajari Dan Mencari Referensi Berkaitan Dengan Tema Event
5.            Ketrampilan Public Speaking Sebagai MC
                    Public Speaking Yang Efektif
                    Pemilihan Dan Penyusuan Kalimat Kunci
                    Olah Vocal Dan Intonasi
6.            Body Language
                    Ketrampilan Komunikasi Melalui Bahasa Tubuh
                    Ketrampilan Membaca Bahasa Tubuh Audience
7.            Hambatan –Hambatan Dalam Membawakan Acara Dan Teknik Mengatasinya
                    Berbagai Jenis Gangguan Sebagai MC Dan Cara Mengatasinya  : Sebelum Acara, Saat Acara Dan Sesudah Acara Berlangsung
                    Teknik Mengatasi Blocking Situation

PARTICIPANS
Pelatihan ini sangat sesuai diikuti oleh:
                    Staf dan Manajemen Di Bagian Protokoler, Humas, Public Relation
                    Sekretaris, Personal Assistante, dan Administrative Assistant
                    Karyawan di Bagian Front Liner
                    Corporate Secretary, Corporate Communications, dan Para Manajer ataupun  Supervisor dari Berbagai Bidang.