Rabu, 26 Februari 2014

TRAINING FOR PRODUCT & SALES/MARKETING IN OIL & GAS INDUSTRY



TRAINING FOR PRODUCT & SALES/MARKETING IN OIL & GAS INDUSTRY

Each crude field has unique quality characteristics. Marketing generally consists of providing assays describing these characterisitics in great detail to potential customers, who are usually refineries.
In many cases, the quality of the product must either conform to government regulations and/or by industry standards. With little product differentiation, price becomes very important. This is particularly true for business-to-business sales. 
When selling direct to individuals, product differentiation plays a more important role. Oil companies selling gas will try to differentiate their products by highlighting performance characteristics and additives. They may highlight a more positive experience that a customer may recive by using their service stations instead of the competition's. However, this does not amount to much because the products and services are very similar between companies. Price remain very important as is evidenced in the gasoline price being advertised on a big display in front of every service station. As such, advertising budgets for oil companies tend to be pretty small compared to other industries in the retail game.
 
Outline :
1.       Globalization and Oil&Gas Industry Framework
2.       Contemporary issues in strategic marketing in the O & G industry (national laws and regulation, self-regulation, technology and environment issues)
3.       Market orientation and competition
4.       Target Segments
5.       Understanding Organizational Buying Behaviour
6.       Positioning a First Nation Business
7.       Positioning and Marketing Objectives
8.       The Role of Associations and Governments
9.       Overview of Selected Marketing Communication Instruments
10.   Overview of Target Customers Active
11.   Future directions and recommendations for strategic marketing in the organization

Peserta :
Oil and Gas Finance and Accountants, Managers of Oil Marketing Companies, Managers of Oil Trading Companies, Managers of petroleum retail outlets, Petroleum Regulators

Rabu, 05 Februari 2014

OUTBOUND TRAINING DI JOGJA



TEMA KEGIATAN :
Enhance Personal Spirit Introduction Of Team Building, and Trust Building Goes To Super Team “

ABSTAKSI
Rutinitas pekerjaan serta lingkungan yang cenderung monoton membuat kita mudah untuk mengalami kejenuhan. Hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja , hubungan kerja dengan rekan sekantor, kerjasama team dan lain lain. yang pada akhirnya mempengaruhi laju pertumbuhan perusahaan tersebut. Banyak cara untuk melakukan pelatihan yang tepat sasaran dalam hal pengembangan "Soft Competence". Banyak trik untuk melakukan pelatihan yang tidak menjenuhkan. Penyegaran terhadap suasana kerja yang menjenuhkan penting untuk dilakukan agar motivasi kerja tetap terjaga dalam mencapai target perusahaan. Melepaskan batasan-batasan yang sering menjadi penghambat dalam pengembangan Team Work, Personality & kemampuan Leadership adalah kunci penting agar pelatihan benar-benar membuat peserta Out Of The Box.
Salah satu filosofi pelatihan yang tepat adalah Experiential Learning (Metode Belajar Berbasis Pengalaman) dan dinamika kebersamaan melalui "Fun Acitivities" , atau di Indonesia lebih dikenal sebagai “Outbound Training”.  Experiential learning adalah suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang berbasis aktifitas langsung, belajar dari pengalaman yang terjadi ketika seseorang terlibat suatu kegiatan,  merefleksikannya sehingga mendapat sesuatu pemahaman baru atau yang lebih baik, kegiatan ini menuntut semua peserta untuk terlibat aktif, sehingga semua bisa merasakan keterlibatan secara pikiran , emosi, sosial, dan fisik. Setiap peserta mempunyai peran dan kontribusi yang sama dalam proses pembelajaran, pengalaman inilah yang dapat memberikan sudut pandang lebih luas serta pemahaman yang lebih mendalam. Ada 3 tujuan utama dari Program Experiential Learning yaitu untuk Pengembangan Diri (Development), Wisata (Rekreasi), dan Untuk Terapi  (Terapetic).
Saat ini, kegiatan Outward Bound Training atau Outbound Training semakin digemari oleh banyak kalangan, karena Outbound  Training merupakan salah satu metode pembelajaran melalui Experiental Learning. Meski dalam bentuk aplikasi game­-game yang ringan, setiap game dalam kegiatan Outbound mengandung makna yang dalam, filosofis, dan sarat akan pesan-pesan simbolik yang bermanfaat serta membangun karakter ke arah kesuksesan dalam kehidupan, baik kesuksesan di tingkat individu maupun kesuksesan tim/kelompok.
Metode Outbound dipercaya bukan hanya merupakan sebuah tren dalam metode pelatihan, namun telah dikaji sebuah metode yang paling efektif dalam mengakomodasi / kebutuhan tuntutan terhadap hasil suatu pelatihan. Banyak pula yang menganggap, bahwa meyakini metode ini efektif dalam membangun pemahaman terhadap suatu konsep dan membangun perilaku. Itulah alasannya mangapa dalam quantum learning, metode ini menjadi metode andalan di dalam belajar dan terbukti berhasil. Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang menyatakan bahwa outbound sebagai sebuah metode pembelajaran sangat efektif dalam memenuhi kebutuhan/tuntunan terhadap hasil pelatihan tersebut.
Metode Pembelajaran Orang Dewasa dipilih karena orang dewasa dalam belajar memiliki beberapa ciri, antara lain :
1.       Tidak menyukai suasana yang formal, karena suasana yang formal dalam belajar mengekang proses berpikir. Sedangkan bila suasananya informal dapat terjadi pertukaran ide secara luas.
2.       Orang dewasa selalu ingin memecahkan masalah, aktifitas diluar ruang selalu memiliki problema yang menantang untuk dipecahkan.
3.       Orang dewasa akan mengalami kemajuan bila menghadapi masalah-masalah yang nyata, dan dapat mempraktekkan apa yang dimilikinya untuk memecahkan masalah tersebut.
4.       Orang dewasa selalu mencari manfaat dari apa yang dialaminya.

Metode experiental learning ini adalah sebuah simulasi kehidupan yang komplek yang dibuat menjadi sederhana. Pada dasarnya segala bentuk aktivitas di dalam pelatihan adalah bentuk sederhana dari kehidupan yang sangat kompleks. Metode ini menggunakan pendekatan metode belajar melalui pengalaman (experiental learning). Oleh karena adanya pengalaman langsung terhadap sebuah fenomena, orang dengan mudah menangkap esensi pengalaman tersebut. Metode ini penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan. Ciri ini membuat orang merasa senang di dalam melaksanakan kegiatan pelatihan. Mengapa “outdoor” ? Pendekatan dengan aktifitas outdoor dapat mengakomodasi pembelajaran model orang dewasa yaitu belajar dari apa yang dialami (action), yang mana praktisasinya dihubungkan (Reflection) dengan permasalahan hidup sehari-hari. Pelatihan dengan media outdoor memberikan beberapa nilai tambah, metode ini terbukti efektif . Karena berbeda dengan pelatihan dalam ruangan (indoor) yang konvensional dan hanya menyentuh aspek kognisi saja. Ruang terbuka (Outdoor) merupakan media atau prasarana yang memberikan keleluasaan baik pada gerak fisik (psikomotorik), maupun emosi (afeksi) dan berpikir (kognisi) bagi pesertanya.
Dengan metode pembelajaran eksperiental atau lebih dikenal dengan “Learning by Doing”, Peserta akan dihadapkan dengan keadaan yang nantinya dapat diimplementasikan di dalam kehidupan sehari – hari, dan juga membuat pemahaman terhadap suatu permasalahan akan semakin tinggi sehingga implementasinya juga semakin mudah.
Aktifitas yang menyenangkan dan menarik adalah “katalis” bagi peningkatan motivasi dan partisipasi seseorang, dimana motivasi yang tinggi dan partisipasi yang aktif adalah karakterisitik orang yang produktif. Aktifitas outdoor memiliki potensi untuk mendobrak dinding kekakuan yang membatasi dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain. Hal inilah yang akan mendorong peningkatan motivasi dan partipasi karyawan setelah kembali lingkungan kerjanya. Setelah melaksanakan kegiatan ini peserta program diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang lebih baik, meningkatkan rasa kebersamaan dan kekompakkan.

MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Mengetahui dan memahami adanya “individual differences” yaitu tiap individu adalah unik.
  2. Mampu melakukan penilaian pada diri sendiri “Self Assessment” bahwa kekuatan diri ada pada tangan kita sendiri dan pada pilihan-pilihan kita.
  3. Meningkatkan kepekaan “Self Awareness” terhadap orang lain.
  4. Meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian mengambil resiko “Risk Taking Behavior”.
  5. Meningkatkan ketrampilan komunikasi.
  6. Mampu membuat perencanaan dengan pertimbangan resiko dan konsekuensinya.
  7. Mampu membentuk tim yang efektif / kekompakan.
  8. Meningkatkan kemampuan kepemimpinan.
  9. Menumbuhkan sikap ksatria dan sportif.

BENTUK KEGIATAN :

  1. Pengembangan Kerjasama Kelompok ( Team Building/ Work )
  2. Pengembangan Kepemimpinan ( Leadership )
  3. Pengembangan Budaya Organisasi ( Culture Development )
  4. Pengelolaan Komunikasi ( Managing Communication )
  5. Perencanaan Strategi ( Strategic Planning )
  6. Pengembangan Diri ( Personal Development )
  7. Pemecahan Masalah ( Problem Solving )
  8. Pengembangan Kepercayaan Diri ( Self Confidance )

CONTOH BENTUK OUTBOUND GAMES : Terlampir


TARGET PESERTA :
1.       Semua karyawan, baik staff/operator, supervisor, dan manajemen dari berbagai level dan Divisi/ Unit.
2.       Minimal 1 shift/angkatan : 40 orang

TEMPAT KEGIATAN :
Kegiatan Outbound Training ini akan dilaksanakan pada lokasi terintegrasi yaitu meliputi :  penginapan (Joglo), outing area, wire/rope games area, waterpoll area, chalengge river, dan sajian makanan tradisional jawa, yaitu bertempat di  Dusun Boro,  Desa Banjarasri, Kalibawang, Kulonprogo, Yogyakarta.

WAKTU KEGIATAN : Menyesuaikan kegiatan peserta/ agenda perusahaan

BIAYA DAN FASILITAS :
1.      PAKET 1 HARI ( 8 JAM) :
Biaya Rp 450.000,- /orang.
Fasilitas :
-        Paket creative games 8-10 permainan (menyesuaikan waktu dan jumlah peserta)
-        Peralatan dan Perlengkapan Outbound
-        Makan 1 kali + Snack 2 kali (makanan tradisional Jawa)
-        Tas Ransel
-        Kaos lengan pendek
-        Topi
-        Flash disk untuk Copy file Dokumentasi
-        Sertifikat

2.      PAKET MENGINAP (24 JAM) :
Biaya Rp 550.000,- /orang.
Fasilitas :
-        Menginap di Joglo 9x10 m2 untuk 8 – 10 tempat tidur, atau menginap di rumah penduduk (Home Village)
-        Paket creative games 10 - 12 permainan (menyesuaikan waktu dan jumlah peserta)
-        Peralatan dan Perlengkapan Outbound
-        Makan 3 kali + Snack 2 kali (makanan tradisional Jawa)
-        Tas Ransel
-        Kaos lengan pendek
-        Topi
-        Flash disk untuk Copy file Dokumentasi
-        Sertifikat

CATATAN :
Biaya belum termasuk pajak, asuransi kecelakaan peserta, dan transport peserta ke lokasi.