Rabu, 05 Juni 2024

BIAYA OPERASIONAL TPS 3R

 BIAYA OPERASIONAL TPS-3R

agus 0895-3590-24831

TPS3R adalah Tempat Pengelolaan Sampah melalui prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle). TPS 3R merupakan salah satu solusi guna mengurangi sampah dari sumbernya. Dimana pengelolaan TPS 3R dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pengelola. Dengan dibangunnya TPS3R diharapkan pengurangan sampah dapat meningkat sehingga beban TPA menjadi berkurang.TPS 3R merupakan solusi penanganan sampah selain agar sampah bisa didaur ulang dan berdaya ekonomi, pemilahan sampah dengan konsep 3R dapat memperpanjang umur TPA karena sampah yang dibuang menjadi lebih sedikit karena sebagian dikelola di TPS 3R.

Tetapi beberapa TPS3R mangkrak atau gagal beroperasi karena biaya operasional yang tinggi tidak sebanding dg pendapatannya, atau pendapatan tidak mampu untuk membiayai operasionalnya. Maka jika tanpa subsidi atau bantuan dana hibah rutin, sudah bisa dipastikan kegiatan TPS3R ini akan collapse atau mangkrak.

Bagaimana strategi menstabilkan sumber pendapatan dengan biaya operasional, adalah kunci pokok berjalannya kegiatan di TPS3R.

Secara umum, pendapatan TPS3R didapat dari iuran warga (pelanggan) dan hasil jual produk. Pendapatan lain adalah dari bantuan, subsidi, atau hibah.

Maka supaya cash flow di TPS3R bisa tetap aman dan kegiatan berjalan dg baik, perlu difahami pos anggaran dan sumber biayanya.

Iuran warga/pelanggan, dialokasikan untuk kegiatan pokok, yaitu : gaji operator/pekerja, BBM Mesin pengolah, BBM angkutan/motor, perawatan mesin, perawatan motor, listrik dan air, perawatan bangunan, pengangkutan residu, perlengkapan APD, dan biaya administrasi.

Sedangkan hasil penjualan produk (rosok, kompos, kunjungan), dialokasikan untuk kebutuhan sekunder, yaitu : gaji pengelola/KSM/Bumdes, biaya litbang dan marketing (studi banding, pemeriksaan lab, iklan, pameran, banner, dll), bonus pekerja, seragam pekerja/KSM (kaos, topi, rompi, dll), asuransi, THR. 

Jika ada tambahan dari bantuan, subsidi, hibah, maka dimanfaatkan untuk investasi, bukan untuk biaya operasional (pokok atau sekunder).

Jika alokasi2 pendapatan tersebut bisa terdistribusi dengan disiplin, maka operasional TPS3R akan berjalan dengan baik. Syarat penting adalah bisa menahan kebutuhan sekunder untuk tidak menggunakan atau mengurangi alokasi dari biaya pokok yg didapat dari iuran pelanggan

PENGELOLA SAMPAH DI PASAR TRADISIONAL

PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR TRADISIONAL

agus 0895-3590-24831

Sampah banyak ditemukan di tempat-tempat umum, salah satu tempat umum yang menghasilkan sampah adalah pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli yang masih menggunakan sistem secara tradisional, dimana adanya interaksi dan tawar-menawar antara penjual dengan pembeli.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pasar tradisional menduduki posisi kedua sebagai sumber sampah terbesar di Indonesia dengan jumlah 16,4%. Posisi pertama ditempati oleh sampah dari aktivitas rumah tangga sebesar 37,3%.


Pasar tradisional banyak menyumbangkan sampah organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain. Dampak terhadap lingkungan Pasar adalah kurangnya kenyamanan pembeli mengunjungi pasar, karena bau yang kurang sedap di sebabkan sampah-sampah yang berserakan dan sampah yang busuk tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi sarang serangga seperti lalat, nyamuk, kemudian tikus, sehingga dapat menyebabkan penyakit dan mencemari udara, air, serta tanah.


Pengelolaan sampah pasar berdasarkan Permenkes 17/2020 adalah sbb :

1. setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah terpilah 

2. tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup, dan mudah dibersihkan 

3. tersedia alat angkutsampah yg kuat, mudah dibersihkan, dan mudah dipindahkan 

4. tersedia tempat penampungan sementara (TPS) yg terpilah, kuat/kontainer, kedap air, mudah dibersihkan, mudah dijangkau oleh petugas pengangkut sampah 

5. TPS tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit menular 

6. lokasi TPS tidak berada di jalan utama pasar dan berjarak minimal 10m dari bangunan pasar

7. sampah diangkut minimal 1 x 24 jam ke TPA

8. pengelolaan sampah dg metode 3R


Rencana Strategis:

1. membentuk Seksi Pengelolaan Sampah Pasar

2. Pendataan: potensi timbulan, prakiraan volume, desain bentuk wadah, jadwal pengangkutan dan penyapuan, pilihan teknologi

3. perencanaan anggaran 

4. penyediaan prasarana: wadah, angkutan, tempat, alat

5. pelaksanaan 

6. evaluasi dan monitoring

SISTEM ADMINISTRASI BANK SAMPAH

 SISTEM ADMINISTRASI BANK SAMPAH 

agus 0895-3590-24831

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat diambil di saat dibutuhkan.


Tujuan utama pendirian bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah dan edukasi untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.


Adanya bank sampah ini bertujuan untuk mereduksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dalam mata rantai siklus sampah anorganik dan sampah yang disetorkan merupakan sampah yang masih memiliki nilai ekonomis sebagai bahan baku pada industri daur ulang sampah.


Maka pengelola bank sampah harus memiliki buku administrasi yang lengkap. Administrasi pembukuan yang baik dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan sumber daya dari sampah, dan diharapkan bank sampah dapat beroperasi dengan lebih efisien, untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menjaga lingkungan.

Manajemen bank sampah meliputi : struktur organisasi, susunan pengurus, legalitas, AD/ART (optional), tata tertib anggota, peraturan pengelolaan, jadwal penabungan, kontrak kerjasama penjualan, status kepemilikan tempat, dan bank sampah binaan.

Kebutuhan fisik : papan nama, timbangan, meja kursi pelayanan, komputer/laptop, alat transport, gudang.

Buku Administrasi/pembukuan: form pendaftaran anggota, buku daftar anggota, laporan setoran anggota, laporan jasa penjemputan, laporan penjualan, buku tabungan anggota, buku kas umum, buku kas pembantu, notulen rapat pengurus, notulen musyawarah anggota, presensi rapat pengurus, presensi kegiatan dan musyawarah anggota, buku tamu, buku laporan inventaris

BUMDES SAMPAH

 "BUMDES" SEBAGAI UNIT USAHA PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS DESA, MENGINTEGRASIKAN TPS 3 R DENGAN BANK SAMPAH.

agus 0895-3590-24831

Konsep manajemen pengelolaan sampah berbasis masyarakat, sebagai sebuah model rekayasa sosial, banyak teori dan varian pendekatan, baik dari aspek regulasi, teknologi, pendanaan, hingga mengambil konsep2 pendekatan pengelolaan di luar negri.

Sebenarnya pendekatan kearifan lokal di indonesia memiliki pondasi yg sangat kuat untuk mengelola masalah persampahan ini, yaitu dengan pendekatan paguyuban dan gotongroyong masyarakat desa. 

Dalam konsep ini, kita terapkan pola dengan 2 pendekatan yaitu bisnis oriented untuk TPS 3R yg dikelola BUMDES dan Non profit oriented untuk Bank Sampah. Kedua pendekatan ini harus diintegrasikan agar terjadi sinergi yg saling mendukung, supaya kegiatan pengelolaan sampah ini bisa sustainable.

TPS 3R yg dikelola oleh BUMDES, disamping mengelola retribusi pengangkutan warga, juga mengelola sampah rosok (anorganik) hasil pemilahan dan juga sebagai penjamin pasar dari kegiatan kolekting sampah rosok yg dilakukan oleh bank2 sampah unit yg dikelola oleh RT/RW/Dusun. 

Di sisi lain, bank sampah sbg lembaga pengelola sampah yg non profit mendapatkan fasilitasi pos anggaran Apbdes melalui Dana Desa. Disamping itu, bank sampah juga menjadi agen untuk pendaftaran dan penagihan retribusi pengangkutan sampah dari rumah2 warga. Untuk warga yg masuk sbg nasabah bank sampah, berhak mendapatkan insentif berupa pengurangan biaya retribusi 25% dari retribusi standart/umum. Bank sampah sebagai agen pendaftaran dan penagihan retribusi berhak mendapatkan fee 10% dari total retribusi di wilayahnya. Fee 10% ini bisa dimanfaatkan utk menunjang kegiatan administrasi bank sampahnya. Kegiatan lain bank sampah, adalah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga di wilayahnya, baik utk pengurangan di sumbernya, pengelolaan skala rumahtangga, maupun pemanfaatan untuk kerajinan dan informasi produk lanjutan sampah2 recycle mjd peralatan rumahtangga, kegiatan ini bisa difasilitasi oleh Apbdes.

Maka dalam konsep ini, terjadi 3 kali pengurangan sampah, yaitu : dari sumbernya di rumahtangga, di bank sampah, dan di TPS 3R yg dikelola Bumdes.

LESS WASTE EVENT

 LESS WASTE EVENT 

agus 0895-3590-24831

Less Waste Event adalah konsep manajemen pengelolaan sampah dalam sebuah kegiatan. Bisa berupa expo, pameran, seminar, workshop, hingga pasar malam atau sunmor.


Beberapa penyelenggaraan event sering disorot tentang pengelolaan sampahnya karena adanya sampah2 yang berceceran, hal ini bukan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, tapi juga karena fasilitas penampung/wadah sampah yang tidak memadahi, serta jarak antar wadah yang terlalu jauh. 

Mayoritas pengunjung tidak makan di tempat (take away), kemudian dibawa jalan2 atau berhenti di depan Panggung Kesenian, Wahana Permainan, atau dibawa keliling mengunjungi stand2. Sehingga pusat2 pengunjung membuang sampah ada di sekitar kerumunan2 atau jalur2 yang dilalui pengunjung.


Dalam membuat site plan perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1) Membuat gambar tata letak (site plan) yang memperlihatkan lokasi wadah, area pelayanan, akses kendaraan angkutan sampah dan alur pemindahan sampah dari sumber ke TPS.

2) Membuat salinan untuk perusahaan-perusahaan yang bertanggung jawab menyediakan wadah dan staf dinas kebersihan atau relawan yang bertugas meletakkan wadah di lapangan acara. 

3) Memastikan setiap lokasi harus tersedia minimal dua tempat sampah, sampah yang dapat di daur ulang dan sampah lainnya.

4) Jarak tempat sampah (bin) yang satu dengan yang lainnya berjarak maksimal 20 m atau sesuai dengan target jumlah pengunjung.

5) Lokasi peletakan tempat sampah harus strategis yang mudah terlihat dan dicapai. 

6) Menugaskan beberapa petugas kebersihan yang telah diedukasi untuk mengawasi tempat sampah dan memberikan arahan kepada pengunjung untuk memilah 

sampahnya.

PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR MALAM

 TIME SCHEDULE MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR MALAM

agus 0895-3590-24831


Berbeda dengan kegiatan MICE lainya, pasar malam yang biasanya dilakukan pada malam hari selama 1 bulan penuh atau minimal 1 minggu. Pada siang hari mereka tutup, kemudian menjelang sore mereka mulai nampak beraktifitas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap waktu munculnya sampah dan sistem pengelolaanya, supaya kondisi pasar malam tetap tampak bersih dan nyaman untuk pengunjung dan pedagang.


Ada 2 Tim : Pengangkut Sampah dan Penyapu.

Tim Pengangkut Sampah akan bergerak mulai jam 20.00 -24.00 untuk mengambil dan mengangkut sampah yang ada dalam wadah2 yang sudah disebar dan ditempatkan pada lokasi2 strategis di pusat2 kerumunan dan jalur2 lalulintas pengunjung, dengan armads Truk.

Tim penyapu bergerak mulai jam 5.30 - 8.30, dengan cara disapu dan dikumpulkan pada tempat2 tertentu.

Sekitar jam 12.00-14.00 para pemilik stand atau tenant mulai membersihkan stand masing2 dan mempersiapkan untuk berdagang. Kegiatan ini juga menimbulkan sampah2 yang berasal dari dalam stand2 tersebut.

Kemudian jam 13.00-15.00 Tim Pengangkut Sampah bergerak lagi dengan motor roda 3, masuk mengambil hasil sapuan tadi pagi dan mengambil sampah dari buangan stand2 tersebut.


Jadi secara umum, timbulan sampah pada Pasar malam ini terjadi 3 kali, yaitu : 

1. dari pengunjung pada jam 15.00 - 23.00.

2. pagi jam 05.30 - 08.30 dari hasil sapuan.

3. dari stand2 UMKM yang dibuang pada jam 12.00-15.00.

Untuk itu jadwal pengambilan sampah juga perlu diperhatikan, agar kebersihan area Pasar malam ini bisa membuat pengunjung dan pedagang stand merasa nyaman.

CANTING BATIK DARI SAMPAH KERTAS

 CANTING/CAP BATIK DARI SAMPAH KERTAS


Canting cap batik adalah alat utama yang digunakan dalam proses pembuatan batik cap. Biasanya terbuat dari bahan tembaga.

Penerapan inovasi canting kertas ini diharapkan mendorong pelaku UKM sadar akan keuntungan yang diperoleh melalui efisiensi sumber daya, seperti penghematan biaya yang dimanfaatkan untuk membuat canting cap batik. Bahan utama yg digunakan adalah limbah

kertas kemasan yaitu bungkus makanan atau

minuman seperti cup atau gelas kertas untuk kopi, kotak snack, bungkus nasi kotak, kemasan atau kardus obat dan kemasan rokok, yg mudah didapatkan di sekitar kita. Biaya pembuatan satu Cap Batik Tembaga sekitar Rp 950.000 – Rp 1.300.000 dan membutuhkan waktu selama satu bulan. Tetapi Cap batik dari kertas biayanya sekitar Rp 50.000 dan waktu produksi hanya selama 2-3 jam.

Proses pembuatan canting cap berbahan

limbah kertas kemasan ini relatif mudah yaitu: pembuatan desain, memotong kertas dan melenturkanya, menempel kertas pada desain pola, menghaluskan permukaan canting, siap digunakan. Tetapi untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, dibutuhkan ketrampilan kriya untuk membuat pola desain batik, maka latar belakang ketrampilan membuat desain batik juga sangat menentukan hasil akhirnya.

KERAJINAN SAMPAH PLASTIK

 KERAJINAN SAMPAH PLASTIK 

agus 0895-3590-24831

Salah satu penyumbang masalah utama dalam pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun laut adalah sampah plastik. Masalah ini timbul dikarenakan sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai, butuh ratusan tahun bila terurai secara alami.


Untuk mengurangi jumlah sampah plastik yg dibuang, dibakar, atau ditimbun, ada beberapa teknik kerajinan berbahan sampah plastik yang bernilai rendah, seperti tas kresek (HD), plastik sachet, dan kemasan makanan (multilayer). 

Secara umum ada banyak sekali teknik memanfaatkan sampah2 plastik tersebut, tetapi secara umum dibagi menjadi 6 :

1. Teknik setrika : Plastik kresek (HD) disetrika dan ditumpuk/berlapis, kemudian dibuat pola untuk bunga, tas, sampul buku, dll.

2. Dirajut dengan hakpen : plastik kresek dipotong panjang dg lebar sekitar 1 cm, kemudian dirajut menjadi tas, dompet, topi, bunga, dll

3. Dianyam : digunakan untuk memanfaatkan plastik sachet kopi. caranya dg melipat melingkar dg lebar sekitar 2 cm, kemudian dilipat ke dalam hingga menjadi seperti gelang, kemudian dianyam, hasilnya berupa tas, dompet, karpet, topi, vas bunga, dll

4. Potong dan Jahit : biasanya digunakan untuk mengelola plastik2 bekas isi ulang sabun, shampo, kopi, kecap, dll yg lebar. caranya dengan digunting sesuai pola, kemudian dijahit, hasilnya berupa tas, dompet, topi, apron, sandal, rompi, dll

5. Cacah dan Jahit silang. Teknik ini secara sederhana adalah memotong kecil2 seperti awul, kemudian disatukan dengan lapisan kain sifon, kemudian dipola untuk dibuat tas, jok kursi, aksen baju, dll

6. Ecobrick. Ini adalah teknik paling sederhana yg bisa dilakukan dari anak PAUD sampai lansia. Caranya sangat sederhana, yaitu plastik digunting kecil2 kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditekan sampai padat. Setelah jumlah tertentu, bisa dirangkai menjadi kursi, meja, atau bahan bangunan.

PELET MAGOT

 MEMBUAT PELET MAGOT

agus 0895-3590-24831

Larva lalat BSF dikenal sebagai salah satu serangga yang berprotein tinggi. Sehingga sangat baik sebagai sumber pakan ternak. Baik unggas maupun ikan. Selain bergizi tinggi, larva lalat BSF yang merupakan bahan organik juga tidak menimbulkan banyak pencemaran lingkungan.


Selain larva maggotnya yang bisa jadi makanan unggas dan ikan, ternyata limbah dari makanan larva lalat Tentara Hitam atau Black Soldier Fly (BSF), yang biasa disebut dg KASGOT juga tidak terbuang percuma. Penggunaan protein yang berasal dari golongan insekta lebih ekonomis, bersifat ramah lingkungan, serta mempunyai peran yang penting secara biologi. 

Kurangnya pengetahuan, hasil budidaya magot hanya dijual dalam bentuk segar (fresh maggot) kepada peternak lele sehingga nilai jualnya belum optimal (Rp. 5000 - 6000/ kg). Padahal larva BSF dan kasgotnya memiliki potensi besar untuk dijadikan bahan pakan ikan berkualitas yang menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan industri peternakan dan perikanan. Hal tersebut sesuai dengan beberapa riset yang menunjukkan bahwa larva mengandung protein mencapai 42% dengan profil asam amino lengkap. Kandungan ini jauh lebih tinggi dari protein pakan yang umumnya hanya 17-20%. 

Pembudidaya Ikan dan ternak saat ini diberatkan oleh pakan yang mahal. Sehingga harapannya dengan membuat pakan mandiri berbahan maggot dan kasgot ini secara masif dan aksesnya mudah didapat baik secara volume maupun kualitas, yang nantinya memudahkan peluang peningkatan nilai tambah dan diharapkan dapat memberikan multiplier effect kepada pembudidaya ikan dan ternak lain secara berkelanjutan serta mendorong pengembangan budidaya perikanan dan peternakan. 

Mengaplikasikan teknologi pakan yang mengubah larva atau maggot Black Soldier Fly (BSF) dan kasgotnya menjadi pakan pelet ikan/ternak kaya protein, dilakukan untuk meningkatkan nilai jual hasil budidaya magot, meliputi penyusunan formula pakan, teknik pencampuran pakan yang baik, proses membuat pakan pelet, dan pegujian kualitas fisik pakan pelet secara sederhana.


Pelleting dipilih karena beberapa hal :

1. ternak mendapatkan semua nutrien yang ada di dalam pakan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pemberian pakan. 

2. pakan pelet sesuai dengan selera pasar pakan komersil pada umumnya.

3. meningkatkan densitas pakan sehingga mengurangi tempat penyimpanan, menekan biaya transportasi, dan memudahkan aplikasi dalam penyajian pakan. 


Kendala bahan pakan ikan dan ternak menjadi suatu kendala teknis yang membuat hampir tidak ada yang mau mencoba membuat usaha budidaya. Pembudidaya kesulitan untuk memperoleh pakan berkualitas dan terjangkau, serta akses modal. 

Dalam pertumbuhannya ikan dan ternak membutuhkan pakan yang tidak murah dan tidak sedikit. Dengan harga pakan pelet yang lumayan tinggi, mau tak mau kita memutar otak, bagaimana bisa menekan biaya agar bisa mendapatkan keuntungan. 

Pilihanya adalah berbudidaya dengan memanfaatkan limbah organik sebagai sumber pakan yang berprotein tinggi, mengumpulkan sisa-sisa sampah organik dan limbah makanan dan limbah pertanian untuk dapat dimanfaatkan menjadi pakan, mengelola sampah organik untuk budidaya maggot, semua itu bertujuan untuk bisa mendapatkan pakan yang murah tetapi memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Pellet merupakan kebutuhan pokok bagi para peternak, khususnya untuk peternak ayam, burung, kelinci, ikan, dan bahkan untuk babi.

Sehingga dengan jumlah peternak yang besar tersebut, maka usaha pembuatan pakan ternak berupa pellet menjadi salah satu alternatif usaha yang menjanjikan.

Pelet Pakan Ikan adalah kunci utama dalam sebuah usaha perikanan.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis pellet apa yang akan diproduksi. Untuk menentukan jenis pellet tersebut, ada baiknya didasarkan pada jenis ternak yang banyak dipelihara di wilayah kita.

Hal ini merupakan langkah hemat dalam memulai usaha pembuatan pellet. 

Jika di wilayah kita banyak terdapat peternakan lele, maka sebagai langkah permulaannya lebih baik mencetak jenis pellet ikan saja.

Alat-alat dan mesin yang diperlukan, diantaranya:

1. mesin penggiling atau mesin membuat tepung/hummer mill (jika modal tidak mencukupi, bisa memakai jasa penggilingan);

2. Mixer Adonan Pelet Ikan / Mesin Pengaduk pakan yang berfungsi mencampur bahan-bahan tersebut,

3. mesin pencetak pelet

4. mesin pengering jika diperlukan 

5. mesin pengayak


Cara Pembuatan Pelet Ikan secara Mandiri : 

1. Siapkan bahan-bahan pelet, 

2. haluskan dan lembutkan yang perlu dihalus, baik dengan menggunakan mesin penepung bahan pelet atau granulator bahan pelet untuk bahan-bahan yang keras.

3. Masukkan semua bahan ke dalam adukan dan Aduk merata. Untuk hasil yang maksimal bisa menggunakan mesin pengaduk bahan pelet dan masukkan sedikit air secukupnya.

4. cetak adonan bahan pelet tadi dengan menggunakan mesin pencetak pelet.

5. pelet dijemur hingga kering dengan menggunakan wadah lebar di bawah sinar matahari, atau lebih bagus jika setelah diangin-anginkan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengering pelet, yang memakai sistem rotary drying.

6. setelah dipastikan pelet kering, lanjutkan proses sortasi pelet, agar memiliki ukuran yang seragam.

7. Pelet yang telah kering ditempatkan di kantong plastik yang kedap air dan disimpan di dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik

Maka Program Pakan Mandiri ini harus semakin digiatkan untuk mejawab kenaikan harga pakan pabrik. BioKonversi limbah organik menjadi sumber daya material industri hulu budidaya perikanan, bukan hanya nilai ekonomi yang didapatkan, tapi secara langsung kita berperan dalam penyelamatan bumi dari masalah sampah. Black Soldier Fly (BSF)/Lalat Tentara Hitam dalam bahasa Indonesia dan Hermetia illucens (latin) merupakan jenis lalat dari sekian banyak jenis lalat yang ternyata memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia. Selama hidupnya maggot ini memakan hal-hal yang bersifat organik, dan ini dapat dimanfaatkan untuk menekan limbah organik. Protein serangga ini memiliki kualitas yang tinggi dan menjadi sumber daya makanan. Selain itu sebagai salah satu upaya solusi terhadap pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam untuk menghadirkan manfaat bagi kemandirian dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

PENGELOLAAN SAMPAH DI HOTEL

 PENGELOLAAN SAMPAH DI HOTEL

agus 0895-3590-24831

Kawasan Candi Borobudur banyak terdapat hotel dan penginapan. Pelayanan prima dalam pengelolaan hotel, termasuk di dalamnya adalah bagaimana mengelola sampahnya. Sebelumnya, saya coba untuk berkomunikasi dg DLH dan salah satu pengurus PHRI, bahwa belum ada Juknis yang khusus membahas tentang Pengelolaan Sampah Di Hotel ini. Maka saya menggunakan 2 pendekatan, yaitu : untuk manajemen menggunakan konsep 5S/5R, mulai dari staffing, kick off, general inspection, hingga audit dan evaluasinya, sedangkan untuk pengelolaan menggunakan konsep house keeping.

Program pengelolaan sampah di hotel meliputi : program pengurangan sampah (waste reduction), menggunakan barang yang nasih dapat digunakan kembali untuk fungsi yg sama atau fungsi lainnya (reuse), mengolah kembali atau daur ulang sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat (recycle/upcycle), pemisahan sampah (waste separation), dan pengomposan (composting).

Sedangkan untuk perwadahan, gunakan peraturan di Permenkes 80/1990.

10 B dalam pengelolaan sampah di hotel: Sing Buda (Benda asing, debu, noda), Sam Murga (sampah, jamur, serangga), Rusteri Bausing (Virus, Bakteri, Bau, Bising)

LILIN MINYAK JELANTAH

 LILIN MINYAK JELANTAH

agus 0895-3590-24831

Minyak goreng bekas atau jelantah jangan dibuang, karena bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yg berguna. Agar minyak jelantah sisa memasak tidak langsung dibuang ke saluran air di rumah namun bisa dimanfaatkan utk dibuat lilin cantik. Dengan demikian akan membantu mengurangi minyak jelentah yg terbuang ke.sungai dan saluran air, artinya membantu mengatasi pencemaran limbah cair dari rumah kita, mengurangi pencemaran lingkungan, dan memberikan manfaat yang memiliki nilai ekonomi serta manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-tama, panaskan minyak jelantah dengan api sedang. Kemudian masukkan stearin ke dalam minyak dengan perbandingan minyak dan stearin 1:2 secara perlahan dan aduk hingga larut. Setelah larut, masukkan pewarna krayon bekas secukupnya ke dalam panci dan aduk hingga krayon larut. Ketika semuanya larut, matikan kompor dan tambahkan essential oil secukupnya dan aduk hingga tercampur. Jika sudah tercampur maka matikan kompor dan tunggu sebentar hingga dingin. Setelah sedikit dingin, tuangkan larutan lilin ke dalam wadah yang sudah diberi sumbu. Kemudian, tunggu hingga lilin mengeras dan lilin aromaterapi siap digunakan.

KOMPOSTER BATA TERAWANG

 KOMPOSTER BATA TERAWANG

agus 0895-3590-24831

Komposter jenis ini lebih populer di Bandung. Metode bata terawang atau susunan kolam dengan bata yg dibuat berongga (terawang), dibuat dengan membuat bak terbuat dari bata merah berukuran 1 meter kubik atau bisa menyesuaikan dg vokume timbulan sampah setempat, yang dilengkapi dengan pintu kecil buat panen kompos pada bagian bawah dan diberi penutup agar tidak kena air hujan, dindingnya yg dibuat berongga/berlobang adalah untuk tempat masuknya oksigen yang membantu terjadinya proses pembusukan atau pengomposan, juga bisa dimanfaatkan untuk melihat apakah pengomposan pada ketinggian lapisan tersebut sudah jadi atau belum. 

Semua jenis sampah organik baik sampah kebun dan sampah sisa makanan bisa diolah menggunakan metode pengomposan ini.

Pengomposan dengan bata terawang ini bisa dilakukan skala komunitas dan dalam jumlah yang cukup banyak seperti lingkup RT atau RW, proses pembusukan bisa lebih cepat, karena pemberian oksigen/aerasi terjadi dengan baik, hasil komposnya cukup bagus, cara memanen komposnya sangat mudah dan bisa FIFO, tidak perlu perawatan khusus, air hujan tidak terlalu banyak masuk ke dalam tumpukan kompos.

Untuk mempercepat proses pengomposan, bisa ditambahkan bakteri dan molase.

MESIN CACAH PILAH

 MESIN CACAH PILAH.

agus 0895-3590-24831

TPS 3R atau Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan 

recycle), adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala kawasan. 

Sampah2 yang terkumpul di TPS 3R adalah sampah2 yg dikumpulkan atau diangkut dari warga yg kondisinya sangat tercampur, kemudian dimasukkan atau dibungkus ke dalam tas kresek. Setelah sampai di TPS 3R, sampah2 ini akan dipilah ulang. Problem utamanya adalah biaya tenaga pilah ini lebih mahal dibandingkan dg nilai ekonomi hasil pilahan, maka banyak sampah2 di TPS 3R ini yg tidak mampu dipilah dan hanya dibuang ke TPA.

Tetapi sekarang sudah ada alat pemilah sampah tercampur ini, yg diberi nama "MESIN CACAH PILAH", ada yg menyebutnya Gibrig atau Segregasi.

Dengan menggunakan alat ini, sampah2 tercampur tadi bisa dipisahkan antara plastik pembungkus dengan isinya, dg cara merobek bungkus tas kreseknya dan kemudian digiling atau dicacah, sehingga yg organiknya bisa dipisahkan dari plastik kresek pembungkusnya.

Ecoenzyme dan Sabun EE Basic

 Eco-Enzyme dan Sabun Ecoenzyme Basic.

agus 0895-3590-24831

Ecoenzyme adalah cara sederhana memanfaatkan sampah sisa buah, namun sangat berdampak untuk bumi kita. Ecoenzyme sendiri adalah cairan yang terbuat dari bahan alami seperti air, gula merah, dan kulit buah yang difermentasi selama 3 bulan. Salah satu penggunaan utama Ecoenzyme adalah untuk mengurai sampah, dengan mengambil manfaat pada material sampah tersebut. Sampah adalah salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bumi kita saat ini. Sampah yang tidak diuraikan dengan baik bisa menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran udara dan air, serta merusak keindahan lingkungan. Namun, dengan menggunakan Ecoenzyme, sampah bisa diurai secara alami dan ramah lingkungan.

Eco-Enzyme sangat kaya akan manfaat seperti menggantikan bahan kimia yang terdapat di dalam cairan pembersih serbaguna, hand sanitizer, sabun, detergen, pengharum ruangan serta dapat digunakan sebagai detoksifikasi racun pada tubuh, obat luka bakar, mencegah sariawan, pembasmi hama, memberikan nutrisi pada tanah, mengurangi polusi udara yang menyebabkan menipisnya lapisan ozon, hingga segudang manfaat lainnya.

Eco Enzyme dibuat dengan campuran dengan perbandingan berat sbb Air : Buah : Molase = 10 : 3 : 1 (bukan perbandingan volume, maka harus diukur dg timbangan). Setelah wadah ditutup rapat, kemudian dibuka pada minggu 1 dan 2, selanjutnya ditutup rapat lagi setelah 3 bulan.

Selanjutnya dari ecoenzyme bisa dibuat untuk sabun cuci baju, yaitu dengan campuran sbb : minyak kelapa 300 gr, soda api 57gr, dan eco enzyme 2 x 86 gr.

TPS 3R

 TPS 3R = Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle)

agus 0895-3590-24831

 Secara umum TPS 3R bergerak di bidang jasa pengangkutan sampah rumah tangga, dan sejenis rumah tangga spt. Kantor, Gudang, Toko, Warung Makan, Restoran, Hotel, Pabrik, Kost, Kontrakan, Asrama, Kompleks Perumahan, dll. Setelah sampah2 tersebut diangkut ke hanggar TPS3R, kemudian dipilah yang bernilai jual, sisa2 makanan, dan sampah organik lainnya. 

Sisa pemilahan biasanya disebut residu. Tapi bukan berarti sampah yg tidak bisa diolah lagi, yg dimaksud sbg sampah residu di sini adalah sampah2 tercampur yg sudah sulit dipilah, atau jika ingin dipilah membutuhkan biaya dan biaya tenaga pilah yg tinggi.

Pada beberapa TPS 3R telah memiliki alat pemilah residu ini, yg disebut sbg Mesin Cacah Pilah. Mesin ini bekerja merobek bungkus2 tas plastik, kemudian yg berat (dikonotasikan sbg organik) akan turun ke bawah, sedangkan plastik2 pembungkus akan ditiup dan diputar sehingga beterbangan ke arah sebaliknya (dikonotasikan sebagai anorganik atau plastik). Tetapi dari yg saya amati, plastik2 ini masih ada 2 jenis, yaitu plastik kresek yg laku dijual dan plastik2 lain yg tidak laku dijual karena kondisinya kotor dan tercampur, sehingga ada yg dibakar di lokasi dg cara yg sangat sederhana menggunakan tungku batu bata, sehingga asapnya nampak berhembus tdk terkendali.

Material yg turun ke bawah, kualitasnya sebagai material utk pakan magot juga sangat rendah, sehingga lebih cocok diolah menjadi kompos. 

Ada TPS 3R yang disandingkan dg kebun bibit sayur, sehingga hasil produksi pupuk bisa digunakan sendiri. Ada TPS 3R yg terintegrasi dg ternak magot dan kolam ikan, sehingga hasil ternak magot lsg diaplikasikan utk pakan ikan.

Lembaga pengelola TPS3R ada 2 model, yaitu Bumdes dan KSM.

Merujuk pada Permen PU 03/2013. Tempat Pengolahan Sampah Dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle), yang selanjutnya disingkat TPS 3R, adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala kawasan.

Pemilahan adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis. 

Pewadahan adalah kegiatan menampung sampah sementara dalam suatu wadah individual atau komunal di tempat sumber sampah dengan mempertimbangkan jenis-jenis sampah. 

Pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan memindahkan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah dengan prinsip 3R. 

Pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah dari sumber atau tempat penampungan sementara menuju tempat pengolahan sampah terpadu atau tempat pemrosesan akhir dengan menggunakan kendaraan bermotor yang didesain untuk mengangkut sampah.

Persyaratan TPS 3R harus memenuhi persyaratan teknis seperti: 

a. luas TPS 3R, lebih besar dari 200 m2; 

b. tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah menjadi paling dedikit 5 (lima) jenis sampah; 

c. TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilahan, pengomposan sampah organik, dan/atau unit penghasil gas bio, gudang, zona penyangga, 

dan tidak mengganggu estetika serta lalu lintas. 

d. jenis pembangunan penampung sisa pengolahan sampah di TPS 3R bukan merupakan wadah permanen; 

e. penempatan lokasi TPS 3R sedekat mungkin dengan daerah pelayanan dalam radius tidak lebih dari 1 km; 

f. luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan; 

g. lokasinya mudah diakses; 

h. tidak mencemari lingkungan; dan 

i. memiliki jadwal pengumpulan dan pengangkutan. 

TPS 3R termasuk skala lingkungan hunian dilaksanakan dengan metode berbasis masyarakat. Keberadaan TPS 3R dapat diintegrasikan dengan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti bank sampah.

Ternyata kondisi dan dinamika di TPS 3R ini beraneka macam, juga kelebihan dan kekurangannya sangat variatif.

KOMPOSTER EMBER TUMPUK

 KOMPOSTER EMBER TUMPUK.

agus 0895-3590-24831

Ember tumpuk merupakan alat pemroses sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos, dengan hasil lainya adalah pupuk cair dan magot. Komposter Ember Tumpuk adalah hasil kreasi dari Dr. Nasih Widya Yuwono, SP, MP. Dosen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM. Sehingga kita tidak perlu lagi membeli alat komposter, karena bisa membuat sendiri, bahkan kita bisa juga menjual komposter ember tumpuk yg kita buat.

Komposter Ember Tumpuk ini dibuat dengan menyatukan 2 buah ember yang disusun bertingkat. Ember tumpuk digunakan untuk mengolah sampah dengan bantuan larva Hi (Hermetia illucens) pada skala rumah tangga. Hermetia illucens dikenal juga sebagai BSF (Black Soldier Fly) atau lalat tentara hitam. Larva Hi dapat membantu proses pengomposan aerob dan mempercepat proses penguraian sampah organik di reaktor tumpuk. Reaktor ember tumpuk juga memungkinkan aliran lindi terpisah dan material padat sehingga menghasilkan pupuk cair.

Metode ember tumpuk menggunakan peralatan sederhana dan murah diperoleh. Teknologi ini sangat mudah diaplikasikan di rumah. Ember tumpuk mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan. Dengan ember tumpuk, setiap orang dapat membuat pupuk organik yang murah dan mendukung lahan pertanian yang mulai kehilangan kesuburannya.

Komponen Ember Tumpuk

1. Ember Bawah

Untuk ember bagian bawah disiapkan dengan memasang kran (kran dispenser yang ada seal ganda dipilih agar rapat), posisi di samping bawah ember, sekitar 5 cm di atas dasar. Tutup ember dipotong, diambil bagian tepinya saja, digunakan sebagai penyangga ember atas. Fungsi ember bawah sebagai penampung lindi, yang kemudian akan diolah menjadi pupuk organik cair.

2. Ember Atas 

Ember atas disiapkan dengan membuat lubang-lubang kecil (diameter 5 mm) sebanyak mungkin pada bagian bawah untuk pengalirkan lindi. Lubang kecil dibuat sebanyak empat buah (diameter 5 mm), pada bagian samping atas ember di bawah tutup. Fungsi lubang kecil tersebut untuk mengatur sirkulasi udara dan tempat masuk telur atau larva muda yang baru saja menetas. Fungsi ember di atas sebagai penampung sampah yang diolah.

LOSIDA

 LOSIDA = Lodong Sisa Dapur

agus 0895-3590-24831

Instalasi sederhana pengolah sampah dapur, bisa diletakkan di depan rumah, sekaligus sebagai media edukasi kepada warga sekitar.

Ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memanfaatkan sampah organik di rumah tangga. Salah satunya adalah dengan membuat komposter sederhana dari sisa makanan bernama "Losida" alias Lodong Sisa Dapur.

Losida adalah singkatan dari Lodong Sisa Dapur atau pipa sisa dapur. Pipa menjadi wadah menampung sampah organik yang berada di setiap rumah. Nantinya, sampah tersebut diolah menjadi menjadi pupuk dan sebagainya.

Losida adalah cara termudah yang bisa dilakukan oleh warga untuk mengurangi sampah dari sumbernya. Sederhananya cukup menanam sebuah pipa di tanah, kemudian sampah dimasukkan ke dalamnya seperti biopori, maka dengan bantuan cacing dan bakteri, sampah organik otomatis akan menjadi kompos.

LOSIDA adalah pengembangan dari biopori, sebagai inovasi yg sangat sederhana, diharapkan bisa menjadi alternatif pengelolaan sampah mandiri, berbasis dari sumbernya di rumah tangga.

Intinya apapun metode melakukan pemanfataan sampah. Terpenting belajar untuk mandiri mengelola sampah mulai dari sumbernya.

DAMPAH ORGANIK

 SAMPAH ORGANIK

agus 0895-3590-24831

Kita sering menganggap semua jenis sampah organik itu karakteristiknya sama, sehingga diperlakukan juga sama yaitu dibuat kompos, dan sekarang yg sedang trend adalah magot dan ecoenzyme.

Seharusnya secara umum, sampah organik dibagi 5 jenis :

1. sisa makanan

2. sampah sayur

3. sampah buah

4. rumput, dan daun.

5. sapuan (kadang tercampur kertas atau plastik)

Dari 5 jenis sampah organik ini, perlakuan dan pengelolaanya berbeda, karena tidak semua jenis sampah itu bisa dicampur. 

Misal: 

daun kering dicampur sisa makanan, tidak bisa utk pakan magot, kalo dimasukkan ke takakura, daun2 itu lama terprosesnya, dsb.

Buah jambu jatuhan yg kotor, kalo dibuat ecoenzyme kurang bagus, karena sudah ada larva lalat buahnya, tetapi ternyata malah sangat bagus utk pakan menthok (itik manila).

Maka harus bisa memilih, teknologi apa yg tepat dan mudah untuk mengolah sampah2 organik tsb sesuai dg karakteristiknya.

Minimal ada 15 jenis ketrampilan mengolah sampah organik rumah tangga :

1. komposter drum biru

2. komposter mekanik

3. bokasi

4. takakura

5. komposter gentong

6. komposter bata terawang

7. komposter ember tumpuk

8. losida (lodong sisa dapur)

9. biopori

10. biber (biopori ember)

11. biopot

12. magot

13. reaktor cacing

14. ecoenzyme

15. pakan ikan dan unggas

ECOBRICK

 ECOBRICK MENGENALKAN MENGELOLA SAMPAH SEJAK DINI

Agus 0895-3590-24831

Anak-anak sangat senang jajan makanan ringan yang dikemas dengan bungkus plastik. Biasanya bungkus-bungkus plastik ini hanya dibuang ke tempat sampah dan diangkut ke TPA, karena nilai ekonominya relatif sangat rendah/murah, atau mungkin malah ada sebagian yg dibakar.

Disesuaikan dg kemampuan motorik anak, bungkus plastik bekas makanan tersebut bisa dibuat ecobrick. Caranya sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan, yaitu tinggal dimasukkan dalam botol plastik minuman, kemudian ditekan dengan pensil hingga penuh dan padat. Setelah cukup keras dan padat, kemudian ditutup dg rapat/kuat dan disatukan menjadi kursi, yg bisa digunakan sebagai tempat duduk, atau jika besar dan banyak bisa digunakan sebagai mejanya.

Pembuatan ecobrick sebagai edukasi pentingnya pengetahuan pengelolaan sampah2 rumah tangga, pada anak-anak sejak usia dini. Seiring dengan bertambahnya usia dan pengetahuannya, anak2 ini akan semakin meningkat pengetahuan dan kecintaannya dalam mengelola lingkungan yang bersih dan sehat, dengan mengelola sampah-sampah di sekitarnya.

Ecobrick adalah teknik dan ketrampilan sederhana tentang pemanfaatan kembali (reuse), menjadi barang2 yang bisa digunakan sehari-hari, sangat tepat sebagai media edukasi kepada anak2 untuk melakukan pengelolaan sampah dari sumbernya, dg teknik mengunci sampah2 plastik multilayer dan sachet dari snack, sabun cuci, shampo, mie instand, dll yg tidak diterima oleh pengepul daur ulang , kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik, yg kemudian digabungkan menjadi tempat duduk atau bisa juga digunakan utk menyusun bangunan sbg pengganti batu-bata.

Harapannya, kepedulian terhadap kelestarian lingkungan ini, pada perkembangan usia selanjutnya akan terus diingat dan teringat, sehingga terus bisa berkembang menyertai perkembangan menuju remaja dan dewasa kelak.

RESERVE VENDING MACHINE

 RESERVE VENDING MACHINE atau KERANJANG BOTOL PLASTIK ?


Belakangan ini lagi tren edukasi mengelola sampah plastik melalui Reverse Vending Machine (RVM) atau Mesin Penukaran Botol plastik pasca-konsumsi bagi masyarakat. Mesin ini tujuannya untuk memfasilitasi dan mempermudah pengelolaan sampah botol plastik.

Reverse vending machine adalah perangkat yang mengambil botol atau kaleng kosong dan bekas, kemudian mengembalikan uang atau bentuk insentif lainnya ke pendaur ulang, tergantung pada jumlah kontainer yang didaur ulang. 

Reverse vending machine adalah mesin vending yang membalikkan prinsip kerja mesin vending pada umumnya. Biasanya, sistem vending yang kita tahu atau umum memiliki prinsip ketika sejumlah uang dimasukkan ke dalam mesin ini maka konsumen dapat memilih produk yang diinginkan dengan hanya menekan tombol yang mewakili produk yang diinginkan. Nah, reverse vending machine ini berbeda karena produk harus dimasukkan terlebih dahulu ke dalam mesin kemudian mesin akan menanggapi dengan mengeluarkan sejumlah uang. Produk yang dimasukkan ke dalam mesin vending tersebut adalah sampah atau botol plastik. Teknologi di balik desain tersebut adalah sistem pengenalan otomatis, yang dapat membedakan semua jenis botol.

RVM biasanya diletakkan di supermarket atau pusat2 perbelanjaan, yang sekaligus akan memberikan point belanja kepada masyarakat yang memasukkan botol2 plastik ke dalam RVM tersebut.

KEMUDIAN .......di Indonesia RVM ini oleh para pegiat lingkungan, bank sampah, dan shodaqoh sampah diadopsi dan dimodifikasi sehingga menjadi lebih sederhana, tetapi fungsinya tetap sama yaitu untuk mengumpulkan botol2 plastik, yang disebut KERANJANG BOTOL PLASTIK. Ada aneka model dan bentuk yang dikembangkan, untuk tujuan estetika dan artistik untuk menarik perhatian masyarakat, serta sebagai media edukasi cara pemilahan berbasis dari sumber sampahnya, dan juga teknik sederhana, murah, dan praktis sebagai wadah tempat mengumpulkan botol2 plastik.

Itulah kreasi dan inovasi cerdas dari orang2 di Indonesia. Murah tapi efektif

POT DARI PAKAIAN BEKAS

 POT DARI SAMPAH PAKAIAN

Agus 0895-3590-24831

Berkembangnya fast fashion yg relatif cukup murah, memicu konsumsi belanja pakaian yg kadang menjadi berlebihan. Akibatnya setiap tahun, kita menghasilkan banyak sampah pakaian, tapi tidak tahu bagaimana cara mengelolanya. Mau disumbangkan sudah tidak layak, kalau disimpan juga memenuhi almari, kalau disimpan di gudang bisa menjadi sarang tikus. Maka banyak yg hanya dibuang atau dibakar.

Salah satu alternatif untuk mengurangi sampah pakaian (reduce), adalah digunakan kembali untuk membuat pot2 tanaman (reuse dan recycle). 

Coba menghitung sudah berapa pot2 besar dari pakaian2 bekas ini kami buat, kemudian coba dihitung berapa banyak sampah2 pakaian bekas ini tereduksi dan termanfaatkan.

Gerakan pengelolaan sampah kadang tidak dibutuhkan mesin2 yg canggih dan mahal, hanya dibutuhkan sentuhan teknologi2 sederhana yg murah, tapi efektif dan jelas nyata terukur manfaat dampaknya dalam mereduksi timbulan sampah.

Ayo berikan edukasi yg murah, sederhana, dan menggembirakan.