Senin, 21 Januari 2013

TRAINING TAMBANG BARU BARA : CRUSHING PLANT & STOCKPILE MANAGEMENT UNTUK LOW RANK COAL



CRUSHING PLANT &  STOCKPILE MANAGEMENT UNTUK LOW RANK COAL

Batubara sebagian besar digunakan dalam Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), selain itu digunakan pula dalam Industri Semen , Industri Tekstil , Industri Logam dan Industri lainnya. Setiap konsumen Batubara mempunyai persaratan khusus disesuaikan dengan keperluan dapur bakar yang digunakan . Persaratan   khusus   tersebut   ,   diantaranya   besar   ukuran      Besar   ukuran   batubara, Moisture content , Kadar Abu , Calorific Value , Hardgrove Index , Kadar Sulfur, Ash Fusion Temperature, dsb.
Mengingat kualitas batubara sangat erat dengan terjadinya batubara , maka kualitas batubara bervariasi antara satu lokasi dengan lokasi lainnya,  Salah satu penyebab perbedaan kualitas adalah adanya pengotor sisipan (`partings`) dan pengotor yang terbawa sewaktu penambangan.  Saat ini batubara yang diperjual belikan ada dua macam yaitu batubara peringkat tinggi (Bituminous Coal) dan batubara peringkat sedang (Sub-bituminous Coal). Bituminous Coal umumnya   untuk   diexport   dan   potensinya   sudah   menipis   sedangkan   Sub-bituminous digunakan baik untuk export maupun domestic dan potensinya saat ini cukup banyak sehingga perhatian perlu ditujukan pada batubara peringkat sedang ini serta harus mulai memanfaatkan batubara peringkat rendah (Low Rank Coal) dikemudian hari
Setiap  batubara  yang  diperjual belikan harus  mengalami proses  Crushing dan Screening terlebih dahulu karena harus memenuhi persaratan ukuran yang diminta konsumen disamping itu untuk kegiatan ini diperlukan pula lahan untuk Stockpile batubara untuk menyimpan batubara sebelum adanya kegiatan pengapalan .Flowsheet suatu Crushing Plant untuk batubara Bituminous agak sedikit berbeda dengan Crushing Plant untuk batubara Sub-bituminous terutama batubara yang mempunyai nilai HGI yang relatip tinggi. Begitu pula dalam penanganan di Stockpile-nya atau management di Stockpile-nya.  Batubara   yang   mempunyai   nilai   HGI   yang   relatip   tinggi,   cenderung   mudah   pecah menghasilkan batubara halus yang banyak dan mudah terbakar pada musim panas atau akan menghasilkan lumpur pada musim hujan, akibatnya perlu cara-cara Stockpile serta cara-cara reclaiming juga harus  mendapat perhatian khusus  termasuk lamanya penyimpanan . Hal ini berlaku tidak saja di tempat produser akan tetapi juga di tempat konsumen.


Out line :
1.    Terjadinya Batubara
2.    Tempat terjadinya Batubara dan hubungannya dengan variasi Kualitas
3.    Macam-macam parameter kualitas batubara serta pengaruhnya dalam Industri Pengguna seperti Industri PLTU , Industri Semen , Industri Logam dsb
4.    Crushing dan Screening
5.    Cara memilih alat Crusher dan Screen
6.    Flowsheet Crushing Plant untuk batubara peringkat sedang dan rendah
7.    Cara-cara Stacking dan Reclaiming
8.    Blending dan Homogenization
9.    Macam-macam Stockpile
10.  Management dalam Stockpile baik pada di Stockpile Producer maupun di Stockpile Konsumen
11.  Quality Control

Peserta  :  
1.    Pelatihan  ini sebaiknya diikuti oleh perusahaan-perusahaan penghasil batubara , baik skala besar maupun skala kecil , Trader  Batubara , pengguna batubara seperti Industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap , Industri Semen , Industri Tekstil , Industri Logam dsb

2.    Disarankan yang ikut dalam pelatihan ini yaitu : Bagian Planning , Bagian Crushing Plant , Bagian  Coal Preparation Plant , Coal Trader , Coal Handling , Marketing dan Quality Control.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar