Medical Communication Skills
Latar Belakang
Di era
informasi saat ini, yang ditandai dengan begitu bebasnya setiap orang untuk
mendapatkan akses informasi apapun, maka setiap orang akan menuntut kualitas
pelayanan. Tak terkecuali di dunia kesehatan. Dasar terpenting dari pelayanan
adalah komunikasi yang baik / efektif.
Begitupun di
dunia kesehatan, kemampuan komunikasi yang baik menjadi bagian yang tak
terpisalkan dari keahlian klinis itu sendiri. Khususnya Dokter dengan Pasien,
dan umumnya interkasi lain yang relevan dengan praktik kesehatan.
Melalui
komunikasi yang baik, pasien merasa tenang dan aman ditangani oleh dokter
sehingga akan patuh menjalankan petunjuk dan nasihat dokter karena yakin bahwa
semua yang dilakukan adalah untuk kepentingan dirinya. Pasien percaya bahwa
dokter tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatannya.
Tujuan dari
komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah untuk mengarahkan proses
penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan
dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya
(Kurtz,1998).
Oleh karena
itu berbagai upaya untuk meningkatkan keahlian komunikasi para pelaksana
kesehatan, baik Dokter, Farmakolog, Bidan, Laboratorian Medis dan Perawat
menjadi sangat penting.
Manfaat
Memahami
pentingnya keahlian komunikasi dalam pelayanan kesehatan sebagai bagian
integral dari keahlian klinis itu sendiri.
Mampu
mempraktikan komunikasi yang baik dalam kegiatan kerja sehari – hari, sehingga
kualitas pelayanan kesehatan akan semakin meningkat dan secara nyata dirasakan
oleh setiap pasien.
Materi Bahasan
- Fakta & Tantangan Layanan Kesehatan
- Pengertian Medical Communication
- Sifat & Syarat Komunikasi
- Ruang Lingkup Medical Communication
- Komunikasi Dokter - Pasien
- Proses & Model Komunikasi
- Internal Noise
- Eksternal Noise
- Hambatan Komunikasi
- Hambatan Sosiologis
- Hambatan Antropologis
- Hambatan Psikologis
- Indikator Keberhasilan Komunikasi
- Pada Pasien yang meninggal
- Pada Pasien yang sembuh
- Efek Plasebo & HADO
- Therapeutic Relationship
Tidak ada komentar:
Posting Komentar